On 20.38 by Unknown
Bila anda hingga kini belum juga bertemu dengan kesuksesan hidup, maka periksalah pola pikir yang anda miliki sekarang. segera rubah dengan pila pikir baru yang akan membuat kenyataan baru yang lebih baik dari sekedar baik.
Pola pikir merupakan sebuah perspektip dalam menilai, melihat dan merespon sesuatu dari sudut pandang yang sudah tercelup dari kesadaran masa lalu, hari ini dan masa depan, sehingga memberikan warna yang konstan dalam merespon berbagai hal. Naisbit mencontohkan bagi anak yang memegang palu , segala hal nampak seperti paku, inilah pola pikir.
Pilihan pola pikir yang manapun akan menentukan cara nada berbicara dan bertindak serta berperasaan. pola pikir seseorang akan sangat banyak menentukan dalam memberikan respon atas segala sesuatu yang berada di sekitar dirinya . karena itu, orang yang dalam dirinya belum terdapat pola pikir bisnis maka senampak apaun peluang bisnis tidak akan direspon dengan baik. ia akan senantiasa melihat dari kaca mata pikiran yang sudah menjadi mindset dirinya.
Coba perhatikan, apa yang akan dikatakan orang yang senantiasa curiga kepada orang lain ? pasti tidak akan ada perasaan untuk menaruh kepercayaan atau melihatnya dari perspektip lain, pengalamn sehari-hari menjelaskan , bahwa karakter mereka seringkali mengambil kesimpulan sebelum tahu persis persoalan. Bila ini sudah menjadi karakter atau kecenderungan kuat, maka inilah pola pikir.
Perhatikan cerita tersebut yang menggambarkan pengertian pola pikir yang lebih menekankan pada perspektip pengetahuan. Tahukah anda bahwa masyarakat eropa pernah beranggapan bahwa bumi kitya berbentuk bundar seperti uang logan...!!! dan karena anggapan tersebut, mereka jadi takut berlayar kwatir terjatuh di tepi bumi. Akibat pandangan itu pula, Eropa memasuki abad "kegelapan" . untung saja muncul Galileo Galilei yang mengatakan bahwa bumi kita adalah bundar seperti bola, dan bila anda terus berlaya maka anda kan bertemu pada titik yang sama. Maka sejak itulah Eropa mulai berkembang menemukan belahan bumi lain dan berbagai benua, tentu semua itu berubah berkat "pencerahan" sudut pandang.
Pernahkah anda merasa ketakutan oleh seekor binatang yang segera akan menerkam anda? Namun setelah anda mendekati secara perlahan dan hati-hati, ternyata apa yang anda duga tadi, hanyalah bayangan suatu benda yang tersinari cahaya buklan purnama di malam hari. setelah terbukti ternyata sebatas banyangan saja, bukan hewan yang anda takuti, maka rasa takutpun hilang seketika itu juga dan dada pun terasa lega. Kenapa bisa berubah, tentu semua itu berkat keberaniaan mencoba untuk merubah cara pandang.
Berapa banyak orang yang hingga kini benar-benar merasa takut oleh kuburan orang dipemakaman. Mereka beranggapan bahwa makam merupakan rumah horror yang dengan tiba-tiba bisa memunculkan mahluk-mahluk aneh yang seram dan menakutkan. Tetapi setelah orang tua atau kerabat dekatnya meninggal, pandangan bahwa "kuburan" adalah rumah hantu yang menakutkan, berubah menjadi tempat berdo`a yang memiliki kehangatan psikologis dan kerinduan spiritual. mengapa itu berubah? Bukankah karena pengalaman yang menbuat perubahan cara pandang menjadi benar.
Berapa banyak orang yang menagatasnamakan "pemahaman" keagamaan, rela bertahan dalam keterasingan, ketrerbelakangan , kebodohan, dan kemiskinan.Mereka menggunakan paradigma "Bodoh asal Taat" atau miskin asal sholeh, hina asal bahagia dan sejuta "asal" lainnya yang mengatasnamakan kebenaran agama. Untung sebagian mereka sadar bahwa paradigma kebodohan, kultur kemiskinan, tradisi keterasingan tidaklang mungkin dari agama yang maha benar dan maha purqon. Mereka merenung, bertafaqur, tidakkah ini semua terjadi karena kesalahan cara pandang terhadap hakekat kebenaran agama.
Contoh di atas memberikan informasi yang sangat lugas , bahwa sebuah pola pikitr bukanlah sesuatu yang berdiri dan terlahir sendiri. Ia merupakan serangkaian pengetahuan, sederet pengalamandan seonngok sikap yang terus berinteraksi sehingga mengalami internalisasi dalam diri seseorang. Sebuah pola pikir tentu saja dikerangkai oleh nilai-nilai Filosopis berupa kenyakinan pada nilai-nilai yang terekpresikan dalm bentuk pikiran ucapan ,tindakan, kebiasaan dan karakter. Filosofi merupakan nilai-nilai luhur yang telah mempribadi dalam diri seseorang dan kemudian begitudi hormati, dihargai, di muliakan sehingga menjadi kekuatan pembeda antara individu baik dalam prinsif, sikap, berpikir dan mengekpresikan dirinya.
Kini saatnya anda berani merubah "mindset" paradigma hidup melalui cara berpikir , berperasaan dan berperilaku yang dapat memberikan pencerahan, bukan penyiksaan.
Pola pikir merupakan sebuah perspektip dalam menilai, melihat dan merespon sesuatu dari sudut pandang yang sudah tercelup dari kesadaran masa lalu, hari ini dan masa depan, sehingga memberikan warna yang konstan dalam merespon berbagai hal. Naisbit mencontohkan bagi anak yang memegang palu , segala hal nampak seperti paku, inilah pola pikir.
Pilihan pola pikir yang manapun akan menentukan cara nada berbicara dan bertindak serta berperasaan. pola pikir seseorang akan sangat banyak menentukan dalam memberikan respon atas segala sesuatu yang berada di sekitar dirinya . karena itu, orang yang dalam dirinya belum terdapat pola pikir bisnis maka senampak apaun peluang bisnis tidak akan direspon dengan baik. ia akan senantiasa melihat dari kaca mata pikiran yang sudah menjadi mindset dirinya.
Coba perhatikan, apa yang akan dikatakan orang yang senantiasa curiga kepada orang lain ? pasti tidak akan ada perasaan untuk menaruh kepercayaan atau melihatnya dari perspektip lain, pengalamn sehari-hari menjelaskan , bahwa karakter mereka seringkali mengambil kesimpulan sebelum tahu persis persoalan. Bila ini sudah menjadi karakter atau kecenderungan kuat, maka inilah pola pikir.
Perhatikan cerita tersebut yang menggambarkan pengertian pola pikir yang lebih menekankan pada perspektip pengetahuan. Tahukah anda bahwa masyarakat eropa pernah beranggapan bahwa bumi kitya berbentuk bundar seperti uang logan...!!! dan karena anggapan tersebut, mereka jadi takut berlayar kwatir terjatuh di tepi bumi. Akibat pandangan itu pula, Eropa memasuki abad "kegelapan" . untung saja muncul Galileo Galilei yang mengatakan bahwa bumi kita adalah bundar seperti bola, dan bila anda terus berlaya maka anda kan bertemu pada titik yang sama. Maka sejak itulah Eropa mulai berkembang menemukan belahan bumi lain dan berbagai benua, tentu semua itu berubah berkat "pencerahan" sudut pandang.
Pernahkah anda merasa ketakutan oleh seekor binatang yang segera akan menerkam anda? Namun setelah anda mendekati secara perlahan dan hati-hati, ternyata apa yang anda duga tadi, hanyalah bayangan suatu benda yang tersinari cahaya buklan purnama di malam hari. setelah terbukti ternyata sebatas banyangan saja, bukan hewan yang anda takuti, maka rasa takutpun hilang seketika itu juga dan dada pun terasa lega. Kenapa bisa berubah, tentu semua itu berkat keberaniaan mencoba untuk merubah cara pandang.
Berapa banyak orang yang hingga kini benar-benar merasa takut oleh kuburan orang dipemakaman. Mereka beranggapan bahwa makam merupakan rumah horror yang dengan tiba-tiba bisa memunculkan mahluk-mahluk aneh yang seram dan menakutkan. Tetapi setelah orang tua atau kerabat dekatnya meninggal, pandangan bahwa "kuburan" adalah rumah hantu yang menakutkan, berubah menjadi tempat berdo`a yang memiliki kehangatan psikologis dan kerinduan spiritual. mengapa itu berubah? Bukankah karena pengalaman yang menbuat perubahan cara pandang menjadi benar.
Berapa banyak orang yang menagatasnamakan "pemahaman" keagamaan, rela bertahan dalam keterasingan, ketrerbelakangan , kebodohan, dan kemiskinan.Mereka menggunakan paradigma "Bodoh asal Taat" atau miskin asal sholeh, hina asal bahagia dan sejuta "asal" lainnya yang mengatasnamakan kebenaran agama. Untung sebagian mereka sadar bahwa paradigma kebodohan, kultur kemiskinan, tradisi keterasingan tidaklang mungkin dari agama yang maha benar dan maha purqon. Mereka merenung, bertafaqur, tidakkah ini semua terjadi karena kesalahan cara pandang terhadap hakekat kebenaran agama.
Contoh di atas memberikan informasi yang sangat lugas , bahwa sebuah pola pikitr bukanlah sesuatu yang berdiri dan terlahir sendiri. Ia merupakan serangkaian pengetahuan, sederet pengalamandan seonngok sikap yang terus berinteraksi sehingga mengalami internalisasi dalam diri seseorang. Sebuah pola pikir tentu saja dikerangkai oleh nilai-nilai Filosopis berupa kenyakinan pada nilai-nilai yang terekpresikan dalm bentuk pikiran ucapan ,tindakan, kebiasaan dan karakter. Filosofi merupakan nilai-nilai luhur yang telah mempribadi dalam diri seseorang dan kemudian begitudi hormati, dihargai, di muliakan sehingga menjadi kekuatan pembeda antara individu baik dalam prinsif, sikap, berpikir dan mengekpresikan dirinya.
Kini saatnya anda berani merubah "mindset" paradigma hidup melalui cara berpikir , berperasaan dan berperilaku yang dapat memberikan pencerahan, bukan penyiksaan.
Search
