Koperasi Serba Usaha Mahasiswa Mandiri Berbasis Islami Cimahi - Bandung, Jawa Barat. Indonesia Buka pada jam 08.00am-18.00pm
Selamat datang di Koperasi Serba Usaha Mahasiswa Mandiri. Salam sejahtera dari kami.
On 01.28 by Unknown
Manusia adalah makhluk sosial yang dikaruniai Allah SWT. berupa akal pikiran dan emosi, sehingga sifat manusia selalu berupaya untuk memenuhi setiap keinginannya, seperti ingin makan, minum, pakaian, uang, rumah, televisi berwarna, mobil dan sederetan keinginan yang sifatnya materi. Tiap manusia juga ingin hidup sehat, panjang umur, aman, cinta, harga diri, dan keinginan-keinginan yang sifatnya non material lainnya. Manusia selalu berpikir dan bertindak bagaimana semua keinginan tersebut bisa diraih dalam hidupnya. Hampir semua orang mengartikan bahwa keberhasilan manusia untuk menggapai apa yang diinginkan ini sebagai sebuah sukses.
Dalam kamus motivasi dan pengembangan diri kontemporer, tidak ada kata yang lebih populer dan menjadi idiom wajib yang harus diketahui, difahami, dihafal dan disemboyankan, kecuali kata sukses. Sebuah kata yang selalu diidam-idamkan oleh setiap orang, baik tua ataupun muda, bujang ataupun keluarga, pesuruh ataupun boss, baik manager atau direktur, baik pegawai birokrat atau politisi, semua orang menginginkan dan mengimpikan sukses. Sukses hidupnya sebagai pengusaha, sukses sebagai politisi, sukses sebagai pegawai dsb.
Jika dilihat dari keinginan manusia ini, maka sukses berarti sebuah keberhasilan manusia dalam mencapai apa yang diinginkannya.
Dari paradigma  makna Hidup sukses tersebut diatas marilah kita kaji, apakah cukup bagi kita seorang muslim bahwa yang disebut hidup sukses itu hanyalah manakala tercapainya keinginan yang sifatnya sementara ( di dunia ) saja, (sukses sebagai pengusaha…sampai kapan…?  Sukses sebagai pegawai… sampai kapan…? Sukses bisa punya rumah, mobil, banyak uang… sampai kapan kita bisa menikmatinya…? Bukankah hidup didunia ini hanya sementara…? Bukankah ada kehidupan yang berikutnya yaitu Akherat yang kekal selama-lamanya..?
Oleh karena itu bagi kita seorang muslim memaknai hidup sukses yaitu “ Hidup di alam dunia mendapatkan kebaikan / kebahagiaan dan hidup di akherat mendapatkan kebaikan / surga”. Inilah yang selalu kita idamkan dan kita minta kepada Allah SWT dalam setiap do’a kita ( Rabbana aatina fiidunya hasanah, wa fil ‘akhirati hasanah wakiina ‘adzabannar ) (Qs.2:201 ).
Menurut fitrahnya manusia diciptakan oleh Allah SWT, ke muka bumi adalah sebagai hamba-Nya,  yang akan mengabdikan seluruh hidup dan kehidupannya untuk Allah semata, ( Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya menyembah-Ku ) (Qs.51:56 ).
Jika dilihat dari ayat ini maka makna sukses adalah (  keberhasilan manusia menjadikan apapun yang ada padanya,  yang diupayakannya, yang dimilikinya sebagai sarana untuk menegakkan pengabdiannya kepada Allah belaka ). Ketika dia berjuang dan berhasil menggapai tujuannya, berupa jabatan, harta kekayaan atau apapun yang dimiliki, maka semua itu dijadikan sarana untuk pengabdiannya kepada Allah SWT semata, maka inilah makna sukses yang sebenarnya, sebagaimana yang kita ikrarkan dalam setiap sholat  “ innasholatii wa nusukii wa mahyayaa wa mamaatii lillahirrobil ‘alamiin “. Karena apalah artinya kita berhasil menggapai tujuan, jabatan, jadi pengusaha sukses, punya rumah mewah, punya banyak uang dan kendaraan  dsb, jika hidup kita menyimpang dari fitrah penciptaanya yaitu sebagai makhluk yang tugasnya mengabdi/ beribadah kepada Allah semata.
Selayaknya sekarang kita meninggalkan semua konsep dan carapandang tentang hidup sukses non fitrah yang telah direka dan diraba-raba manusia yang tidak mengetahui hakikatnya. Hanya panduan Allah dan Rosul-Nyalah yang wajib kita ikuti ( dan ikutilah yang paling baik dari apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu….), ( Qs. 39:55 ).  “ Aku tinggalkan dua perkara, apabila kamu berpegang teguh kepadanya, kamu tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu kitabullah dan sunnah Rosul-Nya “ (HR.Bukhari Muslim)
Islam telah memberikan tuntunan dalam upaya meraih kesuksesan hidup dunia dan akherat yaitu :
1.       Dengan beriman dan beramal shaleh.
Allah berfirman dalam QS ( 16:97 ) : “Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki ataupun perempuan dalam keadaan beriman , maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa telah mereka kerjakan”.  Kesuksesan hidup, manakala memperhatikan dan menggunakan waktu hidupnya dengan beriman dan beramal shaleh, membangun sebuah kelompok yang disitu disuburkan dengan diskusi-diskusi pemahaman iman dan Islam sehingga bukan hanya di kelompok itu terjadi  “Tawasyaubil haq wa Tawasyaubis shobr”  namun juga harus mengajak yang lain untuk bersama-sama hidup beriman dan beramal shaleh, hingga terjadi persaudaraan / ukhuwah di dunia dan di akherat. Qs (al-Ashr :1-3 ).

2.       Ridha terhadap takdir Allah.
Kesuksesan hidup hanya akan dapat diraih bagi orang yang beriman kepada Allah SWT.  Sedangkan meyakini qadha dan qadar Allah adalah sebagian dari iman kepada-Nya, dan Ridha itu adalah bagian dari iman kepada qadha dan qadhar-Nya.
Tugas hidup dalam mengabdi kepada Allah adalah menjalankan apa yang diperintahkan-Nya. Dalam menjalankan kewajiban hidup mengabdi, akan mengikuti qadha dan qadhar-Nya.
 Sabda Nabi SAW : “Sesungguhnya Allah berfirman ; barabgsiapa yang tidak ridha dengan qadha dan qadhar-Ku dan tidak sabar terhadap bencana yang Aku timpakan atasnya, maka sebaiknya ia mencari Tuhan selain Aku, ( HR Tabrani ). Oleh karena itu dasar yang harus kita pegang adalah ( 4-La ) dari makna “Laa ilaaha ilallah” yaitu :
o   Laa maujudaa Ilallah
o   Laa ma’budaa Ilallah
o   Laa madlubaa Ilallah
o   Laa maksudaa Ilallah

3.       Tawakal kepada Allah SWT.
Seorang mu’min tidak boleh terlena oleh segala macam angan-angan dan bujuk rayu dunia, ia harus kepada Allah SWT. Dan berharap anugerah-Nya. ( dan barang siapa bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya ) Qs. At-Thalaq (65:3)

4.       Selalu mengingat Allah dalam setiap helaan nafas hidupnya.
“Mereka yang senantiasa mengingat Allah, niscaya hatinya akan terasa damai, dan lebih dari itu hidupnya akan lebih baik, serta keresahan dan guncangan dalam hatinya akan terhempaskan karena adanya cahaya Ilahi. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik”. Qs (ar-Ra’du / 13:28-29 ).

5.       Menyusun perencanaan ke depan.
Dalam pejalanan hidup pasti ada masa lalu dan ada masa yang akan datang, belajar dari masa lalu maka rencanakan hidup kedepan dan minta bimbingan kepada yang lebih dewasa/senior dari kita yang ia memahami makna hidup sukses, karena bagaimanapun ia sudah punya pengalaman yang lebih dari kita. Jangan meratapi kenyataan hidup masa lalu dengan berlarut-larut sehingga menimbulkan keluh kesah, akan tetapi jadikan kenyataan hidup masa lalu sebagai pelajaran hidup yang akan kita lalui berikutnya. Nabi SAW selalu memohon perlindungan dari sifat keluh kesah : “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh dan kesah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat takberdaya dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya utang dan penindasan orang lain. ( HR. Bukhari Muslim )
Setiap Muslim yang ingin hidup sukses, hendaknya selalu menanamkan paradigma berpikir sukses yang sebenarnya menurut pencipta-Nya, bukan sukses yang semu, sehingga dapat meraih kesuksesan di dunia dan di akherat, Amien. Wa Allahu A’lam.