On 15.57 by Unknown
Hikmah Surat Al-Fatihah
Pada
dasarnya kita telah berikrar / berjanji
kepada Allah setidaknya sebanyak 17X pada saat shalat 5 waktu, bahwa kita akan
selalu menyembah Allah dan hanya meminta pertolongan kepada Allah.
QS.
1:5.
Hanya Engkaulah yang
Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].
[6]
Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan
oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena
berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7]
Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan
bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan
dengan tenaga sendiri.
Ikrar
tersebut dikemukakan agar kita selalu ditunjukan jalan yang lurus / jalan yang
benar / jalan keselamatan oleh Allah SWT.
QS.
1:6.
Tunjukilah Kami jalan
yang lurus,
*
Jalan lurus yang dimaksud adalah agama islam (QS. 3:19, 85).
-----------------------------------------------------------------------
Agar kita bisa ditunjukkan jalan yang
lurus / hidup yang benar (menghamba kepada Alloh), maka petunjuk yang dipakai
harus dipastikan petunjuk yang benar.
2. Petunjuk Hidup Benar
Secara
umum, petunjuk hidup benar itu terbagi menjadi 2, yaitu :
a.
Kebenaran
Indannaas
Kebenaran Indannaas adalah kebenaran yang berasal / menurut manusia
dan sifanya relatif.
(i)
Tidak
berdasarkan ilmu
Menyatakan suatu kebenaran, tetapi tidak ada
dasar / dalil / argumentasi.
Berdasarkan Nenek Moyang (leluhur
/ pendahulu / founding father); atau dgn kata lain taqlid.
QS. 2:170. Dan apabila dikatakan kepada mereka:
"Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab:
"(Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa yang telah Kami dapati dari
(perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan
mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu
apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".
Mengikuti Kebanyakan Orang (terdorong
oleh lingkungan masyarakat yg dominan menjadikan
akal & hawa nafsu sbg stanfar/sumber kebenarannya)
QS. 6:116. Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).
Berdasarkan Prasangka
QS. 53:23. Itu tidak lain hanyalah Nama-nama yang
kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu
keteranganpun untuk (menyembah) nya. mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan,
dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan Sesungguhnya telah datang
petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka.
Berdasarkan Hawa Nafsu (dipaksakan
oleh penguasa yg zolim)
QS. 23:71. Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu
mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di
dalamnya. sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al
Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.
(ii)
Berdasarkan
ilmu yang terbatas
Menyatakan kebenaran ada dalilnya,akan tetapi
tidak kuat / tidak benar,sehingga argumentasinya lemah &
mudah dipatahkan.
Berdasarkan pengetahuan yang sedikit
QS. 17:85. Dan mereka bertanya kepadamu tentang
roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu
diberi pengetahuan
melainkan sedikit".
Berdasarkan pengetahuan yang relatif (tidak
sempurna)
QS. 12:76. Maka mulailah Yusuf (memeriksa)
karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian
Dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami atur
untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya
menurut undang-undang Raja, kecuali Allah menghendaki-Nya. Kami tinggikan
derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada
lagi yang Maha mengetahui.
QS. 10:39.
Bahkan yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna Padahal belum datang kepada mereka penjelasannya.
Demikianlah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul). Maka
perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim itu.
Tidak berdasarkan pengetahuan
QS. 17:36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. Seperti
: peramal / dukun dsb.
b.
Kebenaran
Indallah
Kebenaran Indallah adalah kebenaran yang berasal dari / menurut Allah dan sifatnya mutlak.
QS. 2:147. Kebenaran itu
adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu Termasuk
orang-orang yang ragu.
QS. 10:32. Maka (Zat yang demikian) Itulah Allah Tuhan kamu yang
sebenarnya; Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan.
Maka Bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?
QS. 17:81. Dan Katakanlah: "Yang benar
telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil
itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
QS. 10:82. Dan Allah akan mengokohkan yang benar
dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak
menyukai(nya).
QS. 8:8. Agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan
yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu
tidak menyukainya.
-----------------------------------------------------------------------------
Setelah kita memilih
Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup yang haq menurut Alloh, tentunya harapan yang
hendak diraih adalah hal yang sangat berharga / mulia, yaitu : Keselamatan dan Kesuksesan Hidup.
3. Keselamatan dan Kesuksesan Hidup
-
Keselamatan
dan kesuksesan hidup yang benar adalah manakala kita selamat dan sukses di
dunia dan diakhirat, tidak hanya di dunia saja.
QS. 2:201. Dan di antara mereka ada orang yang
berdoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka".
QS.
28:77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
QS.
42:20. Barang siapa yang menghendaki Keuntungan di akhirat akan Kami tambah Keuntungan itu baginya dan
barang siapa yang menghendaki Keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya
sebagian dari Keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di
akhirat.
-
Agama
islam adalah jalan keselamatan dan kesuksesan dunia dan akhirat.
QS.
3:85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk
orang-orang yang rugi.
-
Jalan
keselamatan dan kesuksesan telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS. Dan Nabi
Muhammad SAW.
QS.
16:120. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan
lagi patuh kepada Allah dan hanif[843]. dan sekali-kali bukanlah Dia
Termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),
QS.
16:121. (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan
menunjukinya kepada jalan yang lurus.
QS.
16:122. Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. dan Sesungguhnya Dia di
akhirat benar-benar Termasuk orang-orang yang saleh.
[843]
Hanif Maksudnya: seorang yang selalu berpegang kepada kebenaran dan tak pernah
meninggalkannya.
QS.
33:21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan Dia banyak menyebut Allah.
-
Kemenangan
yang nyata adalah tegaknya agama islam di dalam diri.
QS.
48:1-3
QS.
48:1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,
QS.
48:2. Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan
yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu
kepada jalan yang lurus,
QS.
48:3. Dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).
-----------------------------------------------------------------------
Untuk bisa selamat dan sukses hidup
di dunia dan di akhirat, maka kita harus mengenal yang memberikannya, yaitu
Alloh SWT.
Siapa Alloh dan apa hubungannya
dengan kita ?